Dalam mitologi Yunani, Protogenoi (Bahasa Yunani: Πρωτογενοι) adalah sekelompok dewa yang lahir pada awal mula terciptanya alam semesta.
Para Protogenoi adalah entitas atau mahluk pertama yang muncul. Mereka abadi dan membentuk tatanan alam semesta. Para Protogenoi adalah dewa-dewa awal yang menjadi leluhur dari dewa-dewa lainnya. Meskipun secara umum diyakini para Protogenoi lahir dari Khaos, beberapa sumber menyebutkan ada sepasang dewa lain yang menjadi orang tua Protogenoi. Para Protogenoi mewakili berbagai unsur alam.
Berikut ini adalah beberapa Protogenoi:
• Khaos (Kekosongan)
Khaos adalah sebuah wujud awal dari mitologi Yunani. Dewa-dewa awal Yunani muncul dari wujud ini. Namanya dalam bahasa Yunani adalah Χαος yang kira-kira dibaca "kh-a-oss". Dalam arti modern, kaos berarti sebuah kekacauan, tidak adanya aturan atau tata tertib.
• Phanes (Generasi) atau Himeros
Fanes (Φάνης "Pembawa cahaya"), atau Protogonos (Πρωτογόνος, "Yang pertama lahir"), adalah dewa penciptaan dan kehidupan dalam mitologi Yunani (dipengaruhi oleh mitologi Orfik). Fanes digambarkan memakai helm, memiliki sayap emas, dan memegang ular. Fanes lahir dari telur hasil hubungan Khronos (waktu) dan Ananke (keniscayaan). Istrinya adalah Nyx (malam). Fanes memimpin dunia sebelum menyerahkan kekuasaannya pada Nyx. Nyx kemudian meyerahkannya pada Uranus yang diambil alih oleh Kronos.
Selama berabad-abad, Fanes bertarung dengan Khaos. Burung-burung tercipta dari pertempuran tersebut.
Erotes adalah sekelompok dewa bersayap dalam mitologi Yunani yang melambangkan cinta dan gairah seksual.Para Erotes adalah anak dari Ares dan Afrodit. Anggota Erotes antara lain Eros, Anteros, Himeros, dan Pothos.
• Fusis (Alam) atau Thesis (Penciptaan)
• Erebos (Kegelapan)
Erebos merupakan salah seorang dewa utama dalam mitologi Yunani dan melambangkan kegelapan. Ia adalah anak satu-satunya Khaos, saudara Niks, serta merupakan ayah Aither dan Hemera menurut Hesiodos (c.700 SM), sedangkan menurut Aristophanes (c.414 SM) dia juga merupakan ayah dari Eros, dan menurut Hyginus dia juga mempunyai anak bernama Geras
• Aither (Atmosfer)
Aither (atau Æther, Bahasa Yunani: Αἰθήρ), dalam mitologi Yunani, adalah salah satu Protogenoi, dewa dasar kelahiran pertama. Dia adalah penjelmaan dari "langit atas," ruang, dan surga, dan dewa elemental dari "Terang, Berpendar, Udara Atas." Dia adalah udara atas yang murni yang dihirup dewa-dewa lain, sebagai kebalikan dari udara normal (Ἀήρ, aer, udara bawah yang redup di bumi yang dihirup manusia).
Dalam Theogonia karya Hesiodos, dia adalah anak dari Erebos dan Niks dan saudara dari Hemera, keduanya dicatat dalam deorum Cicero, De Natura, tapi Hyginus menyebut Khaos sebagai orang tuanya. Aither juga dikenal sebagai tembok pertahanan Zeus; ikatan yang mengunci Tartaros dari kosmos yang lain.
Dia mempunyai beberapa keturunan, tetapi Hyginus tampaknya mencampuradukkan dia dengan Uranus saat bilang, bahwa Aither dan Gaia (anak perempuannya) mempunyai anak bernama Uranus. Aergia, dewi kemalasan, adalah anak Aether dan Gaia. Higinus juga merupakan sumber cerita bahwa Aither adalah ayah dari Uranus and Gaia. tetapi sumber lain mengatakan bahwa hanya Uranos yang jadi anaknya. Dan seperti Tartaros dan Erebos, di Yunani dia mungkin punya tempat pemujaan tapi tanpa kuil dan mungkin tanpa pemujaan khusus juga. Dalam himne Orpheus, dia disebut sebagai roh dunia dimana semua kehidupan terpancar. Kallimakhos, dalam memanggil Uranus Akmonides, menyebut dia sebagai anak Akmon, dan Eustathius di Alkman bercerita bahwa anak-anak Uranus disebut sebagai Akmonidai.
• Thalassa (Permukaan laut)
Thalassa (bahasa Yunani: Θάλασσα) atau dikenal juga sebagai Thalatta dan Thalath, dalam mitologi Yunani adalah dewi laut awal, putri dari Aither dan Hemera. Bersama Pontos, dia adalah ibu dari sembilan Telkhines dan Halia. Terkadang dia juga dianggap sebagai ibu dari Afrodit dari perkawinannya dengan Uranus. Dia merupakan perwujudan dari laut Mediterania.
• Hemera (Hari)
Hemera dalam mitologi Yunani adalah dewi siang dan merupakan salah satu dari dewa dewi awal. Menurut Hesiodos, dia adalah putri dari Erebos dan Niks (dewi malam). Hemera adalah istri dari saudaranya Aither, tapi tentang keduanya tidak banyak diceritakan dalam mitologi. Hyginus, menyebut anak-anak mereka adalah Uranus, Gaia dan Thalassa (dewi laut awal), sementara Hesiodos hanya menyebut Thalassa sebagai anak mereka.
Menurut Theogonia, Hemera meninggalkan Tartaros saat Niks kembali, dan saat Hemera kembali, Niks pergi.
• Niks (Malam)
Dalam Mitologi Yunani, Niks (bahasa Yunani: Νύξ, Nyx) adalah dewi malam. Niks dilahirkan oleh Khaos. Bersama saudaranya Erebos, Niks melahirkan Aither (atmosfer) dan Hemera (siang). Niks juga adalah ibu dari Hipnos (tidur) dan Thanatos (kematian).
• Ananke (Keniscayaan)
Dalam mitologi Yunani, Ananke atau Anagke (Ἀνάγκη "kekusaan, kepastian"), adalah dewi takdir dan keniscayaan. Dia digambarkan sedang memegang gelondongan benang. Bersama Khronos, dia menandai awal mula alam semesta. Dia dianggap sebagai pengatur takdir yang paling berkuasa dan dihormati bahkan oleh para dewa.Dia menjadi ibu dari Moirai dari hubungannya dengan Zeus. Dalam mitologi Romawi, Ananke disebut Nekesitas (kebutuhan).
Ananke disembah sampai pembentukan mitologi Orfik. Dalam perkembangan selanjutnya, Ananke (yang melambangkan takdir dan keniscayaan) oleh Eros (yang berlawanan dengan takdir dan kematian).
Menurut Pausanias, ada kuil di Korinth tempat dewi Ananke dan Bia ("kekejaman") disembah.
• Khronos (Waktu)
Dalam mitologi Yunani (terutama mitos Orfik), Khronos (Χρόνος) adalah dewa waktu. Berbeda dengan sumber lain yang menyatakan bahwa Khaos adalah awal segala sesuatu, mitos Orfik menyebutkan bahwa dunia berawal dari Khronos (waktu) dan Ananke atau Adrasteia (keniscayaan).
Dalam mitos Orfik
Sebelum dunia tercipta, ada sebuah periode ketika waktu adalah sesuatu yang tidak terbatas dan tidak ada yang bertambah tua (beberapa orang menyebutnya Aion). Yang hidup pada masa ini hanyalah Khronos dan Ananke. Mereka kemudian bersetubuh dan menghasilkan Aither, Khaos, dan Erebos. Khronos lalu bersetubuh lagi dengan Aither (atau dengan Khaos dan Aither) dan membentuk telur semesta yang berwarna perak. Dari telur ini lahirlah Fanes (Protogonos). Telur itu sendiri kemudian menjadi alam semesta yang kemudian dipimpin oleh Fanes
• Eros (Cinta)
Eros (bahasa Yunani: Ἔρως), dalam mitologi Yunani, adalah dewa cinta dan nafsu seksual. Dia juga disembah sebagai dewi kesuburan. Eros juga merupakan sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti cinta berdasarkan hawa nafsu saja. Kata turunannya adalah erotis.
Dalam mitologi Yunani, Eros diceritakan sebagai anak dari Afrodit, dewi kecantikan (mitologi Romawi: Venus). Eros disebut juga Kupido atau Amor dan dilambangkan dengan anak kecil bersayap yang selalu membawa busur dan anak panah. Ada sebuah cerita yang mengatakan Eros bahkan memiliki hubungan antar pria dan wanita dengan ibunya sendiri.
Eros membantu manusia maupun dewa dalam urusan percintaan. Anak panahnya tidak akan meleset, hati yang tertembus olehnya akan dipenuhi oleh cinta.
Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi kecantikan dewi Afrodit. Afrodit yang tidak rela kecantikannya tersaingi kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan panahnya, Eros secara tidak sengaja menggores panah tersebut ke badannya sendiri sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe.
Afrodit tidak menyetujui hubungan mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah satu perintah Afrodit tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus. Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup bersama.
• Gaia (Bumi)
Asal Usul Gaia, lukisan karya Anselm Feuerbach (1875).
Menurut Hesiod, Gaia muncul dari Khaos seperti Niks, Eros, Tartaros, dan Erebos. Ia termasuk ke dalam Dewa-Dewa Awal Yunani.
Dalam Mitologi, Dalam Theogonia, Hesiodus menyebutkan bahwa setelah lahir dari Khaos, timbul bukit yang besar pada Gaia yang merupakan pondasi dari Olimpus. Gaia lalu melahirkan Uranus, (langit). Uranus menjadi pasangan Gaia dan menutupi Gaia, bukitnya, serta Pontos (laut). Gaia bersetubuh dengan Uranus dan melahirkan para Kiklops (Brontes, Sterodes, dan Arges) dan para Hekatonkheire (Briarios, Kottos, dan Gies). Kiklops adalah raksasa bermata satu sementara Hekatonkhire adalah raksasa bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Anak Gaia dan Uranus lainnya adalah para Titan: Okeanos, Koios, Krios, Hiperion, Iapetos, Theia, Rea, Themis, Mnemosine, Foibe, Tethis, dan Kronos.
Uranus mengurung para Hekatonkheire dan Kiklops di Tartaros. Hal ini mengakibatkan sakit bagi Gaia (Tartaros adalah ususnya) sehingga dia menciptakan batu api abu-abu (atau Adamantin) dan membentuknya menjadi sabit. Gaia lalu mengumpulkan Kronos dan saudara-saudaranya dan meminta mereka untuk menggulingkan kekuasaan Uranus. Hanya Kronos, Titan termuda dan tercerdik, yang memiliki keberanian untuk mengambil sabit itu. Ketika Uranus sedang bersetubuh dengan Gaia, Kronos memotong alat kelamin Uranus dengan sabitnya. Dari tetasan darah Uranus muncul para Erinyes, Gigant dan Meliai. Sementara dari testis Uranus yang jatuh ke laut, muncullah Afrodit.
Stelah Uranus dikalahkan, Gaia bersetubuh dengan Tartaros dan melahirkan Ekhidna dan Tifon. Gaia juga bersetubuh dengan Pontos dan melahirkan Nereus, Thaumas, Forkis, Keto, dan Euribia. Sedangkan dari hubungannya dengan Aither, Gaia melahirkan dewi Aergia.
Zeus menyembunyikan Elara, salah satu dari kekasihnya, dari Hera dengan menyembunyikannya dibawah bumi. Anaknya dengan Elara, raksasa Titias, sering disebut sebagai anak dari Gaia, dewa bumi, dan Elara.
Gaia juga membuat Aristaios abadi.
Gaia dipercaya oleh beberapa sumber merupakan dewa original di balik Orakel Delfi. Dia menurunkan kekuatannya pada, tergantung oleh sumbernya, Poseidon, Apollo atau Themis. Apollo adalah yang paling diketahui sebagai kekuatan orakel di balik Delphi, diketahui lama sebelum waktu dari Homer, membunuh anak Gaia Pithton disana dan menyerap kekuatan khtonik. Hera menghukum Apollo dengan mengirimkannya pada Raja Admetos sebagai gembala selama sembilan tahun.
Sumpah yang diucapkan dalam nama Gaia, dalam Yunani kuno, merupakan sumpah yang mengikat semuanya.
Dalam seni klasik Gaia dihadirkan dalam dua cara. Pada lukisan vas Athena dia ditunjukkan sebagai wanita yang setengah timbul dari bumi, sering kali dalam pose menyerahkan bayi Erikhtonios (raja kota Athena) pada dewi Athena untuk diasuh.
Pada mosaik dia ditampilkan sebagai wanita yang berbaring di atas tanah dikelilingi oleh Karpi, bayi dewa dari buah bumi.
Pasangan dan keturunan, Gaia adalah dewa yang mencerminkan Bumi dan berikut adalah anak-anaknya seperti yang tertulis pada berbagai mitos. Beberapa berhubungan secara konsisten, beberapa hanya pernah disebutkan dalam variasi minor dalam mitos:
• Ourea (Pegunungan)
Dalam mitologi Yunani, Urea (bahasa Yunani: Oὔρεα, tunggal: Ούρος, Ouros, "pegunungan") adalah dewa gunung dan pegunungan. Urea adalah anak dari Gaia (bumi). Setiap gunung memiliki Ureanya sendiri. Urea termasuk dalam kelompok dewa awal (Protogenoi). Urea digambarkan sebagai lelaki tua yang muncul dari pegunungan
• Nesoi (Kepulauan)
Dalam mitologi Yunani, Nesoi (Bahasa Yunani: αἱ Nῆσοι, "pulau-pulau") adalah dewi-dewi kepulauan. Nesoi merupakan dewi awal atau disebut Protogenoi. Setiap pulau memiliki dewinya sendiri.
• Uranus (Langit)
• Tethis (Air bersih)
Dalam mitologi Yunani, Tethis (bahasa Yunani: Τηθύς) adalah seorang Titan sekaligus dewi laut.
Etimologi
Mosaik Romawi yang menggambarkan Tethis, ditemukan di Antakya, Turkey.
Meskipun ada ciri-ciri yang mengindikasikan adanya peran Tethis yang cukup kuat pada masa-masa yang sangat kuno, dia tidak banyak diceritakan dalam naskah Yunani kuno, atau catatan sejarah mengenai permujaan kuno. Walter Burkert mengamati kemunculan Tethis dalam bagian Iliad yang oleh orang Yunani kuno disebut "Muslihat untuk Zeus", yang menceritakan bahwa Hera berusaha menyesatkan Zeus, dan berkata bahwa dia ingin pergi menuju Okeanos, "asal mula para dewa" dan Tethis "sang ibu". Burkert melihat dalam namanya ada transformasi dari bahasa Akkadia tiamtu atau tâmtu, "laut," yang dapat dikenali dalam Tiamat. Alternatif lain, namanya secara sederhana bermakna "perempuan tua"; secara jelas ini memiliki kemiripan dengan ἡ τήθη, yang bermakna "nenek", dan dia sering digambarkan sebagai dewi yang sangat kuno
Penggambaran
Satu dari sedikit penggambaran Tethis adalah mosaik lantai dari abad keempat Masehi di Antiokhus, dan kini berada di Harvard Business School di Boston, Massachusetts setelah sebelumnya dipindahkan dari Dumbarton Oaks. Di mosaik Dumbarton Oaks, kepala Tethis, yang dikelilingi ikan-ikan, muncul dari air. Di bahunya ada kemudi kapal, di dahinya terdapat spasang sayap abu-abu.
Dalam mitologi
Mosaik Tethis dari pertengahan abad keempat Masehi, Philipopolis (Shahba, Syria), Shahba Museum.
Tethis adalah anak dari Uranus dan Gaia. Tethis muncul dalam puisi-puisi klasik tapi dia tidak disembah. Tethis adalah saudari sekaligus istri Okeanos. Tethis adalah ibu dari sunga-sungai di dunia misalnya Nil, Alfios, Maiander. Tethis juga memiliki tiga ribu orang putri yang disebut Okeanid. Dianggap sebagai perwujudan air di dunia, Tethis juga disebut-sebut berkaitan dengan Thalassa, perwujudan lautan. Dalam Titanomakhia, Tethis membesarkan Hera sebagai anak tirinya, Karena hal ini pula, Hera menyebut Tethis sebagai perawatnya
Suatu ketika, Hera merasa tidak senang atas ditempatkannya Kallisto dan Arkas di langit sebagai rasi bintang Ursa Mayor dan Ursa Minor. Jadi Hera meminta pada Tethis untuk mencegah kedua kenstelasi tersebut jatuh ke bawah horison.
Tethis sering tertukar dengan Thetis, yang juga seorang dewi laut dan merupakan istri Peleus dan ibu Akhilles. Beberapa mitos menunjukkan bahwa hubungan kedua dewi laut ini adalah nenek dan cucu.
Dalam astronomi
Tethys, bulan planet Saturnus, dan Samudra Tethys pada masa prasejarah dinamai dari nama dewi Tethis ini.
• Okeanos (Lautan) atau Hydros (Air)
Okeanos (bahasa Yunani: Ὠκεανός, "samudra") adalah Titan lautan dan samudra dalam mitologi Yunani. Okeanos adalah putra dari Gaia dan Uranus. Oleh orang Yunani dan Romawi kuno, Okeanos dipercaya sebagai Samudra dunia, yaitu suatu lautan raksasa yang menegelilingi dan melingkupi dunia.
Istri sekaligus saudari Okeanos adalah Tethis. Dari hubungan mereka, terlahir tiga ribu orang putri yang disebut para Okeanid. Salah satu Okeanid yang terkenal adalah Klimene atau Asia. Anak-anak Okeanos yang lainnya adalah semua sungai, air mancur, dan danau yang ada di dunia.
Beberapa sejarawan percaya bahwa Okeanos pada awalnya melambangkan semua lautan, termasuk Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, yaitu dua lautan terbesar yang dikenal oleh orang Yunani kuno. Namun seiring ilmu geografi yang semakin akurat, Okeanos diketahui melambangkan suatu daerah lautan yang asing dan tak dikena di Samudra Atlantik. Sementara Laut Mediterania dipercaya dikuasai oleh Poseidon.
Dalam mitologi
Meskipun Okeanos adalah seorang Titan, namun dalam Titanomakhia dia tidak ikut membantu Titan dan lebih memilih untuk netral serta tidak memihak. Ketika Kronos hendak menggulingkan kekuasaan ayahnya Uranus, Okeanos juga tidak mau terlibat
Dalam Iliad, perisai Akhilles diceritakan berukirkan lautan Okeanos. Ketika Odiseus dan Nestor sedang berjalan di tepi pantai, mereka berdoa pada Okeanos dan menyebutnya sebagai "Dewa laut agung yang mengelilingi dunia",
Okeanos merupakan leluhur semua aliran sungai dan para dewa sungai, namun Okeanos sendiri hanya muncul sedikit dalam mitologi Yunani. Salah satunya ketika disebutkan bahwa Okeanos dikalahkan oleh Herakles. Herakles meminjam mangkuk matahari Helios untuk menyeberangi samudra Okeanos supaya bisa sampai ke tempat para Hesperides. Namun Okeanos mengguncangkan mangkuk itu. Herakles mengancam Okeanos dan kemudian mengalahkannya. Mitos ini banyak dilukiskan dalam tembikar oleh orang-orang Attika.
Penggambaran
Dalam mosaik kuno, Okeanos seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tubuh bagian atas berupa pria berotot yang memiliki janggut serta tanduk dan bagian bawah tubuhnya berupa ekor ikan. Dalam suatu prasasti tentang pernikahan Peleus dan dewi laut Thetis, Okeanos digambarkan hadir sebagai dewa bereekor ikan yang membawa ikan di satu tangan serta ular laut di tangan yang lain, melambangkan hadiah kekayaan dan ramalan. Dalam mosaik Romawi, misalnya di Bardo, dia digambarkan memegang dayung dan berada di atas kapal.
• Pontos (Air, Lautan)
Pontos (bahasa Yunani: Πόντος) adalah salah satu dewa awal dalam mitologi Yunani dan merupakan dewa laut. Pontos adalah anak dari Gaia. Hesiod mengatakan bahwa Gaia melahirkan Pontos tanpa pasangan. Dari hubungannya dengan Gaia, Pontos memiliki anak Nereus, Thaumas, Forkis, Keto, dan Euribia. Sedangkan dari Thalassa, Pontos menjadi ayah dari para Telkhines
• Tartaros (lubang neraka)
Tartaros (bahasa Yunani: Τάρταρος) berasal dari mitologi Yunani Kuno. Tartatos diasosiasikan sebagai suatu tempat di bawah tanah yang kelam dan kejam (ada juga yang menyebutkannya sebagai neraka). Tartaros dipakai oleh dewa Zeus untuk mengurung sekaligus menghukum para perusak dan penjahat, seperti Titan, Tantalos dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar